Banyak yang bilang, "kalau benci jangan terlalu benci, nanti malah jadi cinta mati", tapi banyak pula yang tidak membenarkan hal tersebut. Mereka yang tidak mempercayai hal tersebut berfikir, mana mungkin suatu hal dapat berubah menjadi hal yang berbanding 180 derajat dalam waktu singkat, termasuk saya.
Sampai akhirnya mereka melihat bagaimana Chelsea mencukur Aston Villa delapan gol tanpa balas. Cukur gundul sampai licin lebih tepatnya, selicin kepala Pierluigi Collina. Istimewa? Tidak juga sih. Karena Chelsea memang tim yang hobi dengan kemenangan yang banyak gol, ketimbang bermain aman yang penting 3 poin. Dua musim lalu mereka juga melakukan hal yang sama terhadap Wigan.